Tips Memilih, Memasang, dan Merawat Pompa Air Rumah Tangga

Home » » Tips Memilih, Memasang, dan Merawat Pompa Air Rumah Tangga

Tips Memilih, Memasang, dan Merawat Pompa Air Rumah Tangga

Listrik di rumah anda mati, kemudian keran air anda juga tidak menetes.
Jika pilihannya cuman satu yang bakalan jalan.
Mana yang anda pilih?
Bisa jadi (sama seperti saya) anda pilih: AIR!!
Ini membuktikan bahwa kebutuhan air bersih merupakan kebutuhan paling penting rumah tangga bahkan melebihi listrik. Semisal daerah yang terkena bencana alam seperti gempa bumi, di mana jaringan PDAM dan listrik putus, masyarakatnya lebih dipusingkan akan kebutuhan air ketimbang listrik.
Air merupakan kebutuhan utama rumah tangga. Selain kebutuhan vital spt minum, masak, cuci, mandi maupun keperluan lainnya seperti cuci motor/mobil, siram tanaman,kolam.
Mungkin di rumah anda masuk jaringan PDAM. Tetapi apakah bisa diandalkan? Jaringan distribusi telah menyebar ke banyak rumah, baru kemudian tiba di rumah anda sehingga air yang keluar tidaklah mencukupi. Bahkan mungkin hanya mengalir saat tengah malam saja.
Saat ini baru sekitar 35 persen rumah tangga yang bisa dilayani PDAM. Sisanya terpaksa masih mengandalkan sumber air tanah. Karena itu pemakaian pompa air masih dominan. Banyak rumah tangga di kota-kota sudah menggunakan pompa listrik, sekalipun di rumah mereka telah dilayani PDAM.
Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari dalam sebuah rumah, biasanya kita membutuhkan minimal 1 buah pompa air untuk mendistribusi air dari sumber ke seluruh titik air (sumber air dapat berupa sumur atau penampungan air di bawah). Untuk memudahkan konsumsi air, biasanya kita membangun tower air dengan ketinggian tertentu. Dalam kondisi ini kita menghisap air dari sumber air di bawah dengan pompa untuk disimpan pada tower air (toran). Selanjutnya dengan tower air, kita memanfaatkan gaya gravitasi bumi untuk membuat air mengalir melalui pipa tanpa perlu bantuan pompa lagi. Untuk kebutuhan di lantai bawah sistem itu mungkin berjalan baik. Tapi, untuk air di lantai dua bisa bermasalah karena gaya gravitasinya sudah rendah. Rumah anda mungkin memerlukan pompa tambahan lain dari toran ke titik air untuk beberapa keperluan yang memerlukan tekanan air tertentu seperti waterheater gas atau mesin cuci modern. Bisa jadi dengan gaya gravitasi tekanan yang disyaratkan tidak tercapai. Pompa ini biasanya disebut pompa booster.
Saat ini banyak jenis pompa rumah tangga yg beredar di pasaran berbagai merk dan tipe, buatan Eropa, Jepang, Korea, China atau produksi lokal dg beragam penggunaan.
Untuk memilih jenis pompa yg cocok sebenarnya tidak terlalu sulit, yg penting anda memiliki informasi yg akurat sebelum membeli. Tanpa informasi tersebut bukan anda saja yang bingung, penjual pun bakalan bingung untuk memilihkan pompa yang cocok utk anda.
Nah jika anda berniat membeli/mengganti pompa di rumah anda mungkin tips-tips berikut cukup bermanfaat.
Tips Memilih Pompa
  1. Kedalaman Air. Ukur kedalaman permukaan air dari permukaan tanah di mana pompa akan dipasang. Informasi mengenai kedalaman permukaan air seringkali salah, karena yang sering diberikan oleh konsumen adalah kedalaman sumur bukan kedalaman permukaan air. Pipa bisa saja anda benamkan sampai 30 m walaupun permukaan airnya berkedalaman hanya 3 m. (Gbr. 1) Bila sumber air yang akan anda gunakan adalah sumber air yang lama, anda dapat mengukur sendiri ketinggian air dengan memasukkan paku yang diikat dengan benang. Pertimbangkan kemungkinan penurunan permukaan air di musim kemarau, anda bisa menambah 1 – 2 meter dari pengukuran dari musim penghujan.

    Gambar 1. Diagram Pemasangan Pompa
  2. Jenis pompa. Untuk kedalaman permukaan air < 7 meter, pilih pompa sumur dangkal, untuk kedalaman 7 – 9 m sebaiknya memakai pompa sumur dangkal tipe semi jet pump. Bila kedalaman permukaan sumber air anda > 9 meter, maka anda sebaiknya menggunakan pompa air berjenis jet pump. (Gbr. 2) Dengan menggunakan pompa air jenis ini, maka sumur minimal harus memiliki diameter 4″, agar ventury jet dapat masuk ke dalam sumur. Ciri pompa jenis ini mempunyai 2 buah lubang bagian inletnya.

    Gambar 2. Kedalaman air dan jenis pompa
  3. Spesifikasi Pompa. Dari spesifikasi pompa air, anda dapat membandingkan kedalaman permukaan air dengan informasi daya hisap. Umumnya standard yang digunakan oleh produsen pompa air adalah kedalaman permukaan air maksimal di mana air dapat terhisap. Maksimal belum tentu optimal, karena pada daya hisap maksimal, bisa jadi anda hanya mendapatkan air sejumlah 1 liter, dalam waktu 1 jam. Tentu saja ini tidak efisien. Contoh: Informasi spesifikasi daya hisap dari produsen umumnya mencantumkan 11 meter untuk jenis semi jet pump padahal idealnya di kedalaman 7 – 9 m.
  4. Voltase. Pilih pompa yang cocok dengan voltase di rumah anda.
  5. Daya Listrik dan Kedalaman. Pompa sumur dangkal berdaya listrik 125 atau 200 watt sedangkan semi jet pump berdaya 100 atau 250 watt, daya listrik yang lebih besar bukan berarti dapat menghisap lebih dalam. Hanya mempengaruhi kapasitas. Contoh: Dengan daya 200 watt, kapasitas air, dalam arti volume air yang dikeluarkan oleh pompa per jam, lebih besar daripada yang 125 watt. Berbeda pula dengan pompa berjenis jet pump, daya listrik yang besar memiliki daya hisap yang lebih dalam pula.
  6. Soal Daya Listrik Jet Pump. Untuk kedalaman permukaan air hingga 12 meter, anda dapat menggunakan pompa jet pump berdaya listrik 125 Watt atau 150 Watt. Pada informasi spesifikasi produk dari produsen umumnya disebut memiliki daya hisap hingga 15 meter. Untuk kedalaman permukaan air lebih dari 12 meter ada patokan standar yang umumnya sudah diketahui oleh toko atau tukang pompa, yaitu : 15 meter adalah kedalaman maksimal yang optimal untuk pompa jet pump 250 Watt atau 300 Watt, 18 meter untuk yang berdaya 375 Watt, dan 20 meter untuk yang berdaya 500 Watt. Lebih dari patokan tersebut umumnya kapasitas air yang keluar dari pompa air sudah tidak optimal untuk penggunaan rumah tangga yang sederhana sekali pun. Jangan terkecoh dengan informasi spesifikasi daya hisap dari produsen, yang umumnya mencantumkan 30 meter untuk pompa jet pump berdaya 250 Watt atau 300 Watt, 40 meter untuk berdaya 375 Watt, dan 50 meter untuk berdaya 500 Watt. Bila kedalaman permukaan air anda sudah melebihi 20 meter, anda sudah sangat disarankan untuk menggunakan pompa air berjenis submersible.
  7. Ketinggian Tower. Hingga ketinggian berapa air akan disalurkan. Untuk itu anda perlu mempelajari spesifikasi pompa. Biasanya disebut Total Head. Daya dorong juga dipengaruhi oleh berapa kedalaman hisapnya. Makin pendek daya hisap, makin jauh daya dorongnya. Oleh karena itu usahakan untuk menempatkan mesin pompa dengan sumur serendah mungkin.
  8. Daya Listrik Rumah. Pilih pompa yang sesuai dengan daya listrik di rumah. Perlu diingat saat start pompa selalu ± 1,5 – 2 kali daya normalnya. Pada label spesifikasi biasanya tertulis input dan output. Misalnya input (daya pada start pertama yang berlangsung dalam beberapa detik) = 100 watt berarti konsumsi listrik saat start 1,5 – 2 kali dari itu, sedangkan output = 0,25 kW (konsumsi listrik dengan beban) berarti konsumsi listriknya 250 watt. Bila rumah anda berdaya 900 watt, anda dapat menggunakan pompa hingga 375 Watt, tetapi mungkin perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan daya listrik anda 1300 watt, karena bila digabung dengan perangkat listrik dan elektronik lainnya bisa jadi kurang. Yang perlu diperhatikan bila anda memilih menggunakan pompa berdaya > 500 watt. Karena khusus untuk tipe ini daya listrik yang diperlukan pada saat start adalah 3 kali daya normal, sehingga menjadi 1500 watt.
  9. Pemutus arus. Pilih pompa yang motornya dilengkapi thermal protector atau circuit breaker, yang berfungsi memutus arus listrik bila beban pompa berlebihan. Jadi, pompa otomatis akan berhenti kalau terlalu panas sehingga tidak terbakar.
  10. Debit per jam. Perhatikan kapasitas air yang tertera pada label spesifikasi. Hitung kebutuhan air rumah anda per hari, berapa debit yang diharapkan. Tentunya anda tidak ingin pompa bekerja sepanjang hari khan? Dengan daya listrik yang sama, pilih pompa yang mempunyai kapasitas lebih besar, sehingga pengisian air ke dalam toran lebih cepat dan menghemat pemakaian listrik.
  11. Pilih pompa dengan suara yang halus. Untuk itu tes dulu pompa yang dipilih. Bila suaranya kasar, minta toko menggantinya dengan yang lain. Suara kasar menunjukkan adanya kejanggalan atau masalah pada pompa.
  12. Budget Anda. Ini mempengaruhi merk apa yang akan dibeli. Patokan di point 5 & 6 di atas dapat dikatakan sama untuk semua merk, sehingga pompa air berdaya sama tetapi berharga lebih mahal, tidak berarti memiliki daya hisap yang lebih baik. Perbedaan harga pada masing-masing merk, lebih pada kualitas dari lilitan motor, yang mempengaruhi panjang pendek umur pompa, kualitas bahan, komponen motor dan elektronik dan juga layanan purna jualnya. Baik itu merk kelas termurah seperti Pompe, Airlux, dan lain-lain , merk menengah seperti Shimizu, Wasser, Panasonic, DAB, DABAQUA, Multipro, dan lain-lain, bahkan merk kelas atas seperti Grundfos, Pentax, Pedrolo, Sanyo, Hitachi. Sehingga memilih merk yang sesuai tergantung dari budget dan juga preferensi merk yang anda miliki. Pilih pompa dari merek terpercaya, menyediakan layanan purna jual di kota anda dengan suku cadang terjamin. Hati-hati dengan pompa palsu karena kualitasnya tidak terjamin dan tidak dapat diperbaiki bila terjadi kerusakan.

Gambar 3: Salah satu merk pompa kelas atas, jenis semi jet pump
Tips Memasang Pompa
  1. Bila tegangan listrik di kawasan kurang stabil, pergunakan stabilizer tegangan listrik untuk menghidupkan pompa.
  2. Tempatkan pompa sedekat mungkin dengan sumber air, dengan memperkecil jarak pipa hisap (suction) akan menambah daya semburan pipa dorong (discharge). Jika hal ini tidak memungkinkan karena pertimbangan ruangan, jarak maksimal pipa dari sumur pompa dibatasi sesuai tinggi hisapnya (suction lift). (Gbr. 1)
  3. Penempatan pompa harus terlindung dari panas, hujan dan genangan air, dan memiliki sirkulasi udara yang cukup. (Gbr. 4)

    Gambar 4: Tempatkan di tempat terlindung
  4. Tempatkan di tempat yang mudah untuk diperiksa jika ada masalah. Dudukan pompa harus kuat untuk mencegah kemiringan setelah beberapa tahun dipakai.
  5. Kurangi jumlah tikungan dalam sambungan pipa untuk mencegah kebocoran dalam instalasi pipa. Sekaligus meminimalkan hambatan tenaga.
  6. Pasang klem2 pipa dengan baik untuk mencegah tekanan berlebihan pada mesin. (Gbr. 5)

    Gambar 5: Pasang Klem pada Pipa dekat Pompa
  7. Pasang pipa dari pompa secara vertikal ke dalam sumur dengan jarak ujung pipa ke dasar sumur minimal 30 cm, dan ujung pipa terendam di dalam air. (Gbr. 1)
  8. Pompa otomatis yang dipasang untuk menyalurkan air ke toran dengan sumber air dari sumur atau bak penampung di bawah, jarak vertikalnya tidak boleh lebih dari tekanan on pada pressure switch (alat pada tangki pompa yang secara otomatis mesin bila keran ditutup). Misalnya, pressure switch on/off = 1.1 ~ 1.8 kgf/cm2. Itu artinya pressure switch on adalah 1.1 kgf/cm2 atau setara dengan 11 meter. Jadi, jarak vertikal antara pompa dan toran tidak boleh lebih dari 11 meter.
  9. Tidak boleh ada kebocoran pada instalasi pipa, baik pipa hisap maupun pipa distribusi (dorong). Karena itu pemasangan, penyambungan, dan pengeleman pipa harus dilakukan secara seksama dan benar. Terutama untuk pipa hisap, akibatnya debit air bercampur udara, memancing terus setiap kali menghidupkan pompa atau bahkan air tidak mengalir sama sekali. Sedangkan untuk pipa dorong resiko paling jelek terjadinya kelembaban pada dinding/ruangan tetapi air tetap jalan.
  10. Pipa hisap harus dipasang horizontal/miring mendaki menuju ke pompa untuk mencegah udara terperangkap. Keadaan seperti ini akan mengurangi debit air yang keluar. (Gbr. 1)
  11. Sebaiknya memasang kawat arde ke dalam tanah untuk menghindari kecelakaan akibat kejutan listrik.

Gambar 6: Salah Satu Pompa Kelas Menengah Jenis Jet Pump

Tips Perawatan Pompa
  1. Jangan membebani listrik dengan menempatkan steker terlalu banyak pada stop kontak pompa. Karena hal ini akan menyebabkan panas dan timbul kebakaran.
  2. Hindari pengoperasian dalam kondisi kering atau tanpa air. Pengoperasian dalam kondisi tersebut akan memperpendek umur pompa, sekaligus merusak motor.
  3. Jangan membungkus, menyelimuti pompa karena dapat menyebabkan kebakaran.
  4. Lindungi pompa dari sinar matahari langsung atau hujan, karena akan memperpendek usia pompa dan juga kejutan listrik.
  5. Pada sumur yang mudah terhisap kotoran terutama pasir diperlukan saringan pasir. (Gbr. 7)

Gambar 7: Saringan Pasir
pertanyaan-pertanyaan seputar pompa air
    1. apa saja yang harus diperhatikan dalam membeli pompa ?
      a. Kondisi pompa tidak cacat / rusak / masih disegel.
      B. Lihat juga kelengkapan asesoris pompa yang diberikan.
      C. Pastikan ada hologram pada kotak yang menandakan pompa tersebut belum pernah dibuka.
    1. benarkah saya harus membeli 2 pompa untuk mendorong dan menarik ?
      perlu dihitung besar rumah dan kebutuhan air anda. Bila cukup besar maka memang diperlukan 2 buah pompa, yang satu untuk supply penampungan dan satunya lagi untuk pendorong (booster pump).
    2. jenis pompa apa yang baik digunakan untuk menghisap air dari pipa pdam?menghisap air pdam dengan pompa tidak diperkenankan, anda bisa ditindak secara hukum. Sebaiknya anda menggunakan penampungan di bawah tanah dahulu sebelum diedarkan ke seluruh keran atau dinaikkan ke toran. Penampungan di bawah tanah berguna untuk mengejar elevasi yang lebih rendah. Anda disarankan untuk menggunakan tangki plastik yang banyak di jual daripada membuat bak beton demi mencegah kebocoran.
    3. apa yang menyebabkan mesin cepat panas, dan kalau sudah panas langsung mati, apa kira-kira kendalanya, dan bagaimana cara memperbaikinya?bila mesin panas dan langsung mati adalah normal karena thermal protector mesin bekerja. Bila tidak mati mesin akan langsung terbakar. Penyebabnya dapat berbagai macam, ada sumbatan di pipa hisap, atau ada kerikil yang mengganjal di impeller sehingga putaran mesin menjadi tidak normal. Kemungkinan lain ball bearing sudah tidak berfungsi. Bisa dicoba mengganti ball bearing, membersihkan impeller, atau mengangkat pipa hisap dan coba membersihkan bagian klep di ujung pipa.
    4. kenapa suara pompa saya sangat kasar dan berisik ?pada umumnya pompa memang berisik. Namun standar kebisingannya tidak melebihi 46 decibel (db). Apabila melebihi standar tersebut, maka periksalah kondisi ball bearing pompa tersebut.
    5. apakah pompa akan rusak jika tidak ada air yang disedot sewaktu dihidupkan ?untuk dihidupkan sebentar (sekitar 5 menit) tidak akan bermasalah. Namun bila dihidupkan terus tanpa adanya cairan akan merusak mechanical seal, ball bearing dan lain-lain, termasuk terbakarnya motornya.
    6. berapa lamakah pompa dapat dihidupkan terus menerus tanpa berhenti tanpa menyebabkan pompa tersebut rusak / terbakar ?pada prinsipnya pompa air dapat bekerja selama 24 jam non stop selama sumber airnya tidak kering (kosong). Namun alangkah baiknya bila dipakai 2 buah pompa air yang diberi relay protection dimana pompa akan bekerja bergantian setiap 1 atau 2 jam sesuai keinginan anda.
    7. berapa tahun ketahanan sebuah pompa air?pada kondisi normal 6 – 10 tahun. Tergantung kelasnya.
    8. kenapa arus pasokan pompa tidak maksimal?ada beberapa kemungkinan: Katup/foot valve terhambat coba dibersihkan, kemiringan pipa memungkinkan adanya kantung udara coba betulkan kemiringannya, (gbr. 1), baling-baling aus atau terhambat coba dibersihkan atau diganti sukucadangnya.
    9. kenapa pompa air setiap hendak saya pakai harus dipancing dulu dengan air ?untuk pompa air dengan kondisi baru terpasang memang harus dipancing terlebih dahulu. Tetapi bila telah berjalan dan setiap kali masih harus dipancing maka perlu diperiksa pipa hisapnya, kemungkinan ada kebocoran dari sambungan pipa yang kurang merekat (kurang di-lem). Bisa pula karena tusen klem (check valve) pada pompanya bocor atau tersumbat kotoran / pasir.
    10. untuk ukuran pipa hisap & dorong, apakah sebaiknya mengikuti ukuran bawaan pompa? Bila boleh berbeda, mana yang lebih baik, ukuran pipa outlet lebih besar dari inlet, atau sebaliknya?ukuran pipa hisap dan dorong memang sebaiknya mengikuti ukuran bawaan pompa, tetapi kadang banyak konsumen memperkecil dengan alasan penghematan biaya pipa. Dalam kasus ini sebaiknya dipilih pipa outlet yang lebih kecil sedangkan pipa inlet sesuai diameter pompa.
    11. dengan menggunakan pompa jenis jet pump. Bolehkah memasang pipa sumur bor dengan casing 4″ satu buah kemudian sisanya ke bawah menggunakan casing yang lebih kecil?pompa jet pump cocok digunakan pada kedalaman air di atas 9 meter. Dengan casing 4″ hanya 1 batang, berarti ventury jet tersebut tidak terendam (biasanya ini disebut dengan sistem jet gantung). Padahal komponen ini harus terendam di dalam air, bila tidak kinerja pompa-nya tidak akan maksimal. Panjang pipa casing 4″ minima mencapai permukaan air tercapai sehingga ventury jet dapat direndam dalam air.
    12. jika saya ingin menyedot air dari bak air di lantai dasar ke tangki penampungan di lantai 2, sebaiknya saya gunakan pompa jenis apa dengan kapasitas berapa ? Dimana sebaiknya pompa saya letakkan, di bawah atau di lantai atas ?anda dapat gunakan pompa air sumur dangkal. Untuk kapasitasnya tinggal anda cek kapasitas bak lantai dasar dan tangki atas berapa besar daya tampungnya. Sebaiknya pompa diletakkan di dekat bak air di bawah karena dekat dengan sumber air.
    13. apakah bisa pompa type jet pump (sumur dalam) diubah menjadi pompa sumur dangkal atau semi jet pump, dengan menutup lubang angin (diplug), jadi instalasi pipanya seperti pompa sumur dangkal, hanya ada 1 suction pipa? bisa. Hanya saja kemampuan menghisap airnya menjadi setara kemampuan semi jet.
    14. untuk mematikan pompa secara otomatis, mana yang lebih baik memasang sistem pelampung ataukah sistem radar pada kran pengisi toran?lebih baik radar. Sistem ini mirip dengan mematikan stop kontak secara manual. Cara kerja sistem radar (liquid level switch) : Saat toran penuh maka tabung pemberat akan terangkat, switch juga ikut terangkat dan listrik akan diputus secara otomatis sehingga pompa mati. Saat air berkurang maka tabung pemberat akan menggantung dan switch otomatis akan menghidupkan pompa kembali. Anda perlu memodifikasi kabel listrik pompa untuk menghubungkannya dengan switch yang ada di toran. Hanya saja harga sedikit mahal, ditambah lagi anda harus memasang instalasi listrik sampai ke toran. (gbr. 8).

  1. gambar 8: Radar (liquid level switch)
    sistem pelampung (pressure switch) ketika toran penuh pelampung yang mengapung akan menutup kran maka ada tekanan balik pada pompa yang menekan otomatis pada tekanan tertentu untuk mematikan arus listrik. Ketika air berkurang pelampung akan turun maka kran terbuka, tekanan air pada per pompa berkurang dan menghubungkan arus listrik kembali. Kelemahan sistem ini: Saat keran tertutup maka arus balik menuju pompa lumayan kuat menekan akibatnya umur pressure switch / otomatis akan lebih pendek. Selain itu pelampung mudah bergoyang pada permukaan air yang bergelombang, pompa anda bisa hidup mati hidup mati dan juga lama-lama akan merusak as pelampung.

  2. KENALI PENYEBAB KERUSAKAN POMPA AIR DAN BAGAIMANA CARA MEMPERBAIKI

    Demikianlah tips mengenai pompa rumah tangga semoga berkenan dan bermanfaat.
    Akhir kata Kritik, Saran dan Komentarnya amat dinantikan.
    Sumber: Buku Manual Pompa, Beberapa sumber dari internet dan tanya jawab dengan berbagai pihak yang kami kira berkompeten.